• Home
  • Login
Upgrade
Salingka News
  • Pendidikan
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Life Style
  • Entertaiment
No Result
View All Result
Salingka News
No Result
View All Result
Home News

Ketua DPRD Sumbar Kunjungi Pasar Pabukoan Payakumbuh

Minggu, 17/3/24 | 15:04 WIB
Ketua DPRD Sumbar Kunjungi Pasar Pabukoan Payakumbuh
Share on FacebookShare on Twitter

SALINGKANEWS.COM – Setelah beraktivitas sejak pagi, Ketua DPRD Sumbar, Supardi, tiba tiba memberhentikan voorijder di depan Pasar Payakumbuh. Rombongan kaget, karena tidak ada agenda masuk ke pasar.

“Kita turun di sini, lalu berjalan ke Pasa Pabukoan, sambil silaturahmi dengan masyarakat,” kata Supardi yang diikuti oleh rombongan.

Supardi lalu menyusuri lorong pasar payakumbuh, sembari bersalaman dengan banyak kawan-kawannya. Tidak ada jarak. Senyum dan tawa mengembang, tidak terkecuali tukang ojek yang sedang beristirahat.

“Saya besar dan dibesarkan di Pasa Payakumbuah,” ucap Supardi kepada Kepala Divisi Pemasaran Bank Nagari, Syafrizal yang mendampinginya.

Payakumbuh bagi Supardi adalah masa lalu, masa sekarang dan masa depan. Tempat hidup dan mengabdi. Tempat cita cita disemai, dipupuk dan suatu saat memanen asa tersebut.

Di Pasa Pabukoan yang legendaris itu, tidak sedikit pedagang dan pengunjung yang kaget ketika dihampiri Supardi.

“Eeee Pak Supardi, singgah lah dulu pak, boli pabukoan kami (Pak Supardi, mampir dulu pak, beli takjil kami,” ungkap salah satu pedagang sambil menyambut tangan Supardi dengan hangat untuk bersalaman.

Sementara itu, dua orang anak gadis tak jauh dari tempat itu berbisik, “bapoto wak jo Pak Supardi lu lah, apak tu di kampuang wak beliau banyak maagiah bantuan jawi (ayo kita. berfoto dengan Pak Supardi, di kampung kita, beliau banyak memberi bantuan sapi).”

Di tengah keramaian sore itu, Supardi sambil berkelakar dengan pedagang, mengimbau pedagang untuk tidak mencampur makanan yang dijual dengan zat pengawet dan pemanis yang berbahaya bagi kesehatan.

“Kan lai pakai gulo cindua ko ni? Jan campua lo jo pemanis buatan atau pewarna, (cendolnya pakai gula kan, Uni? Jangan campur dengan pemanis buatan atau pewarna),” kata Supardi.

“Ndak Pak, kami lai pakai gulo soka (tidak Pak, kami pakai gula aren),” jawab pedagang sambil membungkus makanan untuk diberikan ke Supardi.

Di Pasa Pabukoan ini tersedia beragam menu makanan dan jajanan. Namun yang paling banyak dicari adalah berbagai makanan tradisional, yang kadang hanya ada ketika Bulan Ramadan. Sebut saja Bongko, Mie Tahu, aneka gorengan, berbagai jenis sambal, minuman dan banyak lainnya.

Jam sudah menunjukkan pukul 18.00 WIB, sebentar lagi sirine berbuka berbunyi.

“Kita jalan ke Tambago, warga sudah menunggu kita untuk berbuka puasa bersama,” kata Supardi ke ajudannya.

Pasa Pabukoan Jumat sore itu, memang sedang ramai ramainya. Pembeli berdesakan. Memang pasa pabukoan adalah tradisi masyarakat Payakumbuh. Tidak hanya untuk mencari takjil, tapi juga ajang silaturahmi.

“Pasa Pabukoan mampu menggerakkan perekonomian masyarakat, dan pedagang harus menjaga kebersihan dan keramahan, apalagi nanti saat perantau pulang, tentu pasar ini akan semakin ramai,” ungkap Supardi, sesaat sebelum menaiki mobil BA 3 nya. (*)

Tags: DPRD SUMBARSupardi

Discussion about this post

  • Pendidikan
  • Pemerintahan
  • Politik
  • Life Style
  • Entertaiment

Copyright salingkanews.com @2023

No Result
View All Result
  • Home

Copyright salingkanews.com @2023

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In